BUNTET PESANTREN - CIREBON
(saya alumni Angkatan '88)
Buntet Pesantren yang kita kenal sekarang ini, merupakan salah satu
pesantren tertua di Indonesia, berdiri sejak abad 18 M dibangun oleh
Mufti Keraton Cirebon, Mbah Muqoyim yang tidak mau kompromi
dengan Belanda. Dengan penolakan itu, Mbah Muqoyim lebih memilih tinggal
di luar tembok istana dan menjadi guru kemudian mendirikan pesantren
yang kini dikenal dengan Buntet Pesantren.
Tempat yang pertama kali dijadikan
sebagai pondok pesantren letaknya di Desa Bulak kurang lebih 1/2
km dari perkampungan Pesantren yang sekarang. Sebagai buktinya di Desa
Bulak tersebut terdapat peninggalan Mbah Muqoyyim berupa situs makan santri
yang sampai sekarang masih utuh.
Pondok Buntet Pesantren bersifat tradisional dan modern,
dikatakan modern karena mengadopsi sistem sekolah modern seperti
Madrasah Ibtidaiyah hingga perguruan tinggi. Adapun tradisional,
dikarenakan pondok Buntet ini terus mengkaji kitab-kitrab salafussholeh
yang banyak mengupas seputar Al Quran, Hadits, Tafsir, Balaghoh, Ilmu
gramatika bahasa Arab, dan karya-karya Akhlak maupun tasawuf dan fiqh
dari para ulama terdahulu.
Sesepuh Buntet Pesantren
Dalam perkembangan selanjutnya, kepemimpinan Pondok Buntet Pesantren
dipimpin oleh seorang Kyai yang seolah-olah membawahi kyai-kyai lainnya
yang memimpin masing-masing asrama (pondokan). Segala urusan ke luar
diserahkan kepada sesepuh ini.
Lebih jelasnya periodisasi kepemimpinan Kyai Sepuh ini berturut-turut
hingga sekarang dipimpin oleh Kyai yang dikenal Khos yaitu KH. Abdullah
Abbas (kini Almarhum), dan digantikan oleh KH. Nahduddin Abbas.
Nama-nama Kyai yang dituakan dalam mengurus Pondok BuntetPesantren
secara turun-termurun adalah sebagai berikut:
1. KH. Muta’ad (Periode pertama)
2. KH. Abdul Jamil
3. KH. Abbas
4. KH. Mustahdi Abbas
5. KH. Mustamid Abbas
6. KH. Abdullah Abbas
7. KH. Nahduddin Abbas (hingga sekarang)
Seiring dengan perkembangan zaman, Pondok Buntet Pesantren dengan
segala potensi yang dimiliki berupaya meningkatkan kualitas dan
kuantitas pendidikan dengan memadukan antara Sistem Salafi dan Sistem
Kholafi. Sistem salafi adalah metode belajar dengan berpedoman kepada
literatur para ilmuan Muslim masa lalu, sedangkan sistem khalaf mengacu
kepada pendidikan modern dengan kurikulum dan sistem pendidikan yang
diterapkannya.
Untuk lebih mengoptimalkan ikhtiar tersebut, maka dibentuklah sebuah
Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Pondok Buntet Pesantren Cirebon.
Salah satu tugasnya adalah mengelola dan menyelenggarakan pendidikan
formal dan non formal.